RAGU PADA KEBOLEHKAN DZIKIR
Assalamualaikum Ustad,.
Saya ingin bertanya perihal hal yang selalu menciptakan saya tidak tenang, saya sudah mencari banyak sekali referensi tapi kesimpulan yang saya dapatkan tetap bertentangan antar satu dengan yg lain dan belum mendapat balasan yang melegakan hati, yaitu perihal dzikir dan doa setelah sholat.
Saya sudah membaca perihal dzikir yang dilakukan Rasulullah SAW, dan saya mengikutinya. Kemudian datanglah sedikit ilmu yang disampaikan kepada saya perihal keutamaan dan pahala bacaan dzikir lain yaitu :
- Subhanallah walhamdulillahi wa lailahailallahu allahu akbar
- Subhanallah wabihamdihi, subhanallah hiladzim
- lailahailallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa ala kulli syai'in qadiir
TOPIK SYARIAH ISLAM
Saya mendengar dari salah satu ustad di youtube perihal keutamaan dan faedah membaca 3 dzikir diatas paling tidak 100x dalam 1 hari yang dia bilang sanggup dicicil setiap waktu. Sehingga yang saya lakukan selama ini setiap selesai sholat fardhu/dhuha/sholat sunnah lain yakni :
1. membaca dzikir sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
2. Membaca al ikhlas, an nas, dan al falaq
3. membaca 3 dzikir yang saya utarakan di atas masing-masing 33x atau bahkan lebih
4. Berdoa
Pertanyaan saya Pak Ustad:
1a. Apakah yang saya lakukan itu boleh ?
1b. atau justru bid'ah yg dianggap sesat ?
1c. Karena cukup banyak gosip yg saya sanggup yang menyatakan bahwa dzikir yang ditambah-tambahi hukumnya bid'ah dan sesat, tidak mendapat pahala, justru berdosa.
Assalamualaikum Ustad,.
Saya ingin bertanya perihal hal yang selalu menciptakan saya tidak tenang, saya sudah mencari banyak sekali referensi tapi kesimpulan yang saya dapatkan tetap bertentangan antar satu dengan yg lain dan belum mendapat balasan yang melegakan hati, yaitu perihal dzikir dan doa setelah sholat.
Saya sudah membaca perihal dzikir yang dilakukan Rasulullah SAW, dan saya mengikutinya. Kemudian datanglah sedikit ilmu yang disampaikan kepada saya perihal keutamaan dan pahala bacaan dzikir lain yaitu :
- Subhanallah walhamdulillahi wa lailahailallahu allahu akbar
- Subhanallah wabihamdihi, subhanallah hiladzim
- lailahailallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa ala kulli syai'in qadiir
TOPIK SYARIAH ISLAM
Saya mendengar dari salah satu ustad di youtube perihal keutamaan dan faedah membaca 3 dzikir diatas paling tidak 100x dalam 1 hari yang dia bilang sanggup dicicil setiap waktu. Sehingga yang saya lakukan selama ini setiap selesai sholat fardhu/dhuha/sholat sunnah lain yakni :
1. membaca dzikir sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
2. Membaca al ikhlas, an nas, dan al falaq
3. membaca 3 dzikir yang saya utarakan di atas masing-masing 33x atau bahkan lebih
4. Berdoa
Pertanyaan saya Pak Ustad:
1a. Apakah yang saya lakukan itu boleh ?
1b. atau justru bid'ah yg dianggap sesat ?
1c. Karena cukup banyak gosip yg saya sanggup yang menyatakan bahwa dzikir yang ditambah-tambahi hukumnya bid'ah dan sesat, tidak mendapat pahala, justru berdosa.
2. Jika memang bid'ah, kapankah waktu yang paling sempurna untuk melaksanakan 3 dzikir yang saya sebutkan tadi ?
3. Kapankah saya harus berdoa perihal doa-doa saya yang dominan memakai bahasa indonesia? Karena doa saya khusus dan bukan merupakan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW, dan beberapa ulama menyampaikan doa setelah sholat yakni hal yang tidak dianjurkan.
Mohon pencerahannya Pak Ustad, Saya sudah berusaha mencari balasan kemana-mana dan belum mendapat balasan yang pasti. Saya juga berdoa pada Allah SWT suatu ketika saya diberi petunjuk, dan semoga petunjuk Allah untuk saya tiba melalui Pak Ustad. Mohon dijawab pak ustad, saya tunggu, alasannya saya takut berada di jalan yang sesat terlalu lama, dan azab Allah menimpa saya sebelum saya sempat memperbaikinya.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa baratuh
JAWABAN RAGU PADA KEBOLEHKAN DZIKIR
1a. Yang anda lakukan itu boleh. Semua bentuk dzikir boleh dibaca di waktu apapun. Baik setelah shalat atau sebelum shalat atau di luar kedua waktu tersebut. Baik dzikir yang berasal dari Nabi (ada hadisnya) atau bukan. Yang penting, dalam dzikir tersebut tidak ada kalimat yang berlawanan dengan syariah. Baca: Dalil Dzikir dan Doa Setelah Shalat
1b. Yang menyatakan bid'ah itu hanyalah ustadz yang berasal dari kalangan Wahabi Salafi yang memang radikal dan berpikiran sempit. Para ulama dari keempat madzhab setuju dalam membolehkan dzikir dan doa yang dilakukan setelah shalat. Baca: Gerakan Radikal Wahabi Salafi
Namun demikian, perlu diketahui bahwa dzikir dan doa yang dibaca setelah shalat itu hukumnya sunnah yang boleh dilakukan atau ditinggalkan.
1c. Anda mendapat gosip itu niscaya berasal dari website yang dikelola dan ditulis oleh kalangan Wahabi Salafi yang biasa menyempitkan kasus yang luas.
2. Tidak bid'ah. Kalau pun bid'ah itu bid'ah hasanah (baik). Baca: Doa dan zikir setelah shalat
___________________
PRIA MUALAF TIDAK SHALAT SUBUH DEMI AYAH
Assalamualaikum …
Selamat pagi ..
Sebelumnya perkenalkan nama saya Yohanes dan saya gres 1.5 bulan menjadi mualaf ..
Yang ingin saya konsultasikan sbb :
Insya Allah bulan desember 2016 saya akan melangsungkan komitmen nikah dengan perempuan muslim namun yang menjadi permasalah kita kini calon istri saya mempersalahkan ketika saya jarang sholat shubuh di rumah dan dengan dasar itu dia menganggap saya tidak takut dengan Allah dan hanya takut sama insan saja, dan saya jelaskan ke dia untuk ketika ini saya masih menghargai keluarga saya khususnya ke orang renta saya tetapi bukan berarti saya takut sama manusia, yang saya lakukan :
1. Saya tetap menjalankan sholat 4 waktu yang lainnya di luar rumah
2. Pernah di awal awal saya sholat shubuh di rumah dan di masjid akrab rumah tetapi orang renta saya menganggap tidak menghargai mereka
3. Di setiap doa sehabis sholat saya , saya selalu berdoa sama Allah supaya dipermudahkan semuanya
4. Kalaupun mengharuskan saya di rumah saya tetap sholat tetapi sembunyi sembunyi
Pertanyaan saya :
1. Apakah yang saya lakukan salah ?
2. Apakah tindakan / omongan istri saya yang pribadi bilang saya tidak takut sama Allah dan hanya takut sama insan masih dibilang masuk akal ?
3. Harusnya sikap kita berdua untuk menuntaskan duduk kasus ini ibarat apa ?
Jujur saya bener benar gundah di lain sisi saya wajib menjalankan kewajiban saya sebagai seorang muslim di sisi lain untuk diawal awal ini saya masih menghargai perasaan orang renta saya ( ketika saya mualaf bapak saya mengalami sakit sehingga harus dirawat ) ..
Mohon solusi dan pencerahannya pak / ibu …
Terimakasih ..
Wassalamualaikum ..
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya ,
JAWABAN
1. Prinsipnya shalat 5 waktu itu wajib dilakukan. Adapun teknis pelaksanaannya apakah secara berjamaah atau sendirian, sembunyi-sembunyi atau terang-terangan itu terserah. Baca: Shalat 5 Waktu
Jadi, jikalau anda shalat subuh di rumah secara belakang layar tidak masalah. Tapi jikalau tidak shalat itu salah. Dan anda berkewajiban untuk mengqadha shalat yang ditinggalkan tersebut. Baca: Shalat Qadha
2. Wajar, tapi ucapannya itu kurang bijaksana. Takut pada insan itu dibolehkan selagi akidah kita pada Allah dan kebenaran Islam masih kuat. Dalam QS An-Nahl ayat 106 Allah berfirman: "kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap hening dalam beriman (dia tidak berdosa)." Dalam kasus anda, poin utama dari ayat ini yakni bahwa Allah memaklumi orang muslim yang secara lahiriyah merasa terancam atau tidak nyaman untuk melaksanakan shalat secara terang-terangan.
3. Jalan terbaik yakni tetap melaksanakan kewajiban Islam, namun pada waktu yang sama tetap menjaga perasaan ayah. Begitu juga pada istri, tetap menjaga lisannya pada suami supaya tetap memberi sikap respek sebagaimana suami harus respek dan sayang pada istri.
Baca:
- 10 Perilaku Istri yang Menjengkelkan Suami
- 10 Perilaku Istri yang Menjengkelkan Suami
Sumber https://www.alkhoirot.net
3. Kapankah saya harus berdoa perihal doa-doa saya yang dominan memakai bahasa indonesia? Karena doa saya khusus dan bukan merupakan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW, dan beberapa ulama menyampaikan doa setelah sholat yakni hal yang tidak dianjurkan.
Mohon pencerahannya Pak Ustad, Saya sudah berusaha mencari balasan kemana-mana dan belum mendapat balasan yang pasti. Saya juga berdoa pada Allah SWT suatu ketika saya diberi petunjuk, dan semoga petunjuk Allah untuk saya tiba melalui Pak Ustad. Mohon dijawab pak ustad, saya tunggu, alasannya saya takut berada di jalan yang sesat terlalu lama, dan azab Allah menimpa saya sebelum saya sempat memperbaikinya.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa baratuh
JAWABAN RAGU PADA KEBOLEHKAN DZIKIR
1a. Yang anda lakukan itu boleh. Semua bentuk dzikir boleh dibaca di waktu apapun. Baik setelah shalat atau sebelum shalat atau di luar kedua waktu tersebut. Baik dzikir yang berasal dari Nabi (ada hadisnya) atau bukan. Yang penting, dalam dzikir tersebut tidak ada kalimat yang berlawanan dengan syariah. Baca: Dalil Dzikir dan Doa Setelah Shalat
1b. Yang menyatakan bid'ah itu hanyalah ustadz yang berasal dari kalangan Wahabi Salafi yang memang radikal dan berpikiran sempit. Para ulama dari keempat madzhab setuju dalam membolehkan dzikir dan doa yang dilakukan setelah shalat. Baca: Gerakan Radikal Wahabi Salafi
Namun demikian, perlu diketahui bahwa dzikir dan doa yang dibaca setelah shalat itu hukumnya sunnah yang boleh dilakukan atau ditinggalkan.
1c. Anda mendapat gosip itu niscaya berasal dari website yang dikelola dan ditulis oleh kalangan Wahabi Salafi yang biasa menyempitkan kasus yang luas.
2. Tidak bid'ah. Kalau pun bid'ah itu bid'ah hasanah (baik). Baca: Doa dan zikir setelah shalat
___________________
PRIA MUALAF TIDAK SHALAT SUBUH DEMI AYAH
Assalamualaikum …
Selamat pagi ..
Sebelumnya perkenalkan nama saya Yohanes dan saya gres 1.5 bulan menjadi mualaf ..
Yang ingin saya konsultasikan sbb :
Insya Allah bulan desember 2016 saya akan melangsungkan komitmen nikah dengan perempuan muslim namun yang menjadi permasalah kita kini calon istri saya mempersalahkan ketika saya jarang sholat shubuh di rumah dan dengan dasar itu dia menganggap saya tidak takut dengan Allah dan hanya takut sama insan saja, dan saya jelaskan ke dia untuk ketika ini saya masih menghargai keluarga saya khususnya ke orang renta saya tetapi bukan berarti saya takut sama manusia, yang saya lakukan :
1. Saya tetap menjalankan sholat 4 waktu yang lainnya di luar rumah
2. Pernah di awal awal saya sholat shubuh di rumah dan di masjid akrab rumah tetapi orang renta saya menganggap tidak menghargai mereka
3. Di setiap doa sehabis sholat saya , saya selalu berdoa sama Allah supaya dipermudahkan semuanya
4. Kalaupun mengharuskan saya di rumah saya tetap sholat tetapi sembunyi sembunyi
Pertanyaan saya :
1. Apakah yang saya lakukan salah ?
2. Apakah tindakan / omongan istri saya yang pribadi bilang saya tidak takut sama Allah dan hanya takut sama insan masih dibilang masuk akal ?
3. Harusnya sikap kita berdua untuk menuntaskan duduk kasus ini ibarat apa ?
Jujur saya bener benar gundah di lain sisi saya wajib menjalankan kewajiban saya sebagai seorang muslim di sisi lain untuk diawal awal ini saya masih menghargai perasaan orang renta saya ( ketika saya mualaf bapak saya mengalami sakit sehingga harus dirawat ) ..
Mohon solusi dan pencerahannya pak / ibu …
Terimakasih ..
Wassalamualaikum ..
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya ,
JAWABAN
1. Prinsipnya shalat 5 waktu itu wajib dilakukan. Adapun teknis pelaksanaannya apakah secara berjamaah atau sendirian, sembunyi-sembunyi atau terang-terangan itu terserah. Baca: Shalat 5 Waktu
Jadi, jikalau anda shalat subuh di rumah secara belakang layar tidak masalah. Tapi jikalau tidak shalat itu salah. Dan anda berkewajiban untuk mengqadha shalat yang ditinggalkan tersebut. Baca: Shalat Qadha
2. Wajar, tapi ucapannya itu kurang bijaksana. Takut pada insan itu dibolehkan selagi akidah kita pada Allah dan kebenaran Islam masih kuat. Dalam QS An-Nahl ayat 106 Allah berfirman: "kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap hening dalam beriman (dia tidak berdosa)." Dalam kasus anda, poin utama dari ayat ini yakni bahwa Allah memaklumi orang muslim yang secara lahiriyah merasa terancam atau tidak nyaman untuk melaksanakan shalat secara terang-terangan.
3. Jalan terbaik yakni tetap melaksanakan kewajiban Islam, namun pada waktu yang sama tetap menjaga perasaan ayah. Begitu juga pada istri, tetap menjaga lisannya pada suami supaya tetap memberi sikap respek sebagaimana suami harus respek dan sayang pada istri.
Baca:
- 10 Perilaku Istri yang Menjengkelkan Suami
- 10 Perilaku Istri yang Menjengkelkan Suami
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi: