Arti Kafir

Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Pada kesempatan kali ini saya ingin menuliskan perihal arti kafir, kenapa tiba - tiba saya ingin menuliskan perihal arti kafir, alasannya saya menyaksikan sebuah vidio pak Deddy Corbuzier yang berjudul "Apakah saya Kafir?"


Saya sedikit kaget ketika membaca judul vidio tersebut saya hawatir pengertian perihal kafir akan muncul dari pak Deddy Corbuzier. Kenapa khawatir alasannya dapat jadi akan ada salah pengertian perihal arti kafir itu sendiri.

Kemudian coba saya tonton, dalam vidio pak Deddy Corbuzier pun bilang pada awal vidio yang pada dasarnya menyampaikan bahwa bukan ranahnya untuk menyampaikan perihal kafir alasannya bahaya.
Dalam vidio tersebut juga pak Deddy Corbuzier menyampaikan pada dasarnya walau bukan ranahnya tapi kita perlu balasan karen sering mendengar kata - kata tersebut. Selanjutnya dalam vidio tersebut pak Deddy Corbuzier memang memutarkan vidio diskusi dirinya dengan Ustad Wijayanto, namun saya hawatir alasannya obrolannya cukup panjang ada kehawatiran salah paham dari pemirsa, mkanya saya ingin menuliskan perihal arti kafir ini.
Hal lain yang menciptakan saya sangat miris yaitu pernyataan ketidak pastian perihal benar atau salah saya balikan lagi kepada anda.

Kenapa jadi sangat miris sekali, alasannya saya hawatir kebanaran dan ketidak benaran jadi terserah anda.

Seharusnya yaitu kebenaran itu mutlak jikalau benar ya benar dan jikalau salah ya salah tidak ada terserah anda.

Yang tersulit dikala ini yaitu pertanyaan berikut ini, "Lalu yang benar itu berdasarkan siapa?"

Sebagai orang yang beragama tentu keberan itu yaitu yang tiba dari kitab sucinya dan aturan - aturan yang dirujuk oleh kitab suci tersebut itu saja intinya.

Jika islam maka yang paling benar yaitu berdasarkan Al qur'an dan aturan - aturan yang dirujuk oleh Al qur'an
Jika kristen maka yang paling benar yaitu berdasarkan kitab Bibel dan aturan - aturan yang dirujuk oleh Injil
Jika agama lainnya tentu yang paling betul yaitu berdasarkan kitabnya dan aturan - aturan yang dirujuk oleh kitab sucinya

Yang jadi permasalahan selanjutnya yaitu jikalau dalam kitab tersebut tidak dijelaskan tidak disinggung tidak di gubris, mau ikut yang mana?

Benar apa kata Pak Deddy Corbuzier itu bukan ranahnya. Ya sudah biarkan saja. Adapun jikalau ingin mengetahui arti suatu kata yang bersumber dari suatu agama jalannya hanya satu mencari isu kepada agama tersebut.

Jika orang non muslim ingin mengetahui arti kafir tentu harus bertanya pada orang islam. Mungkin tidak semua orang islam tahu arti kafir yang sebetulnya. Lalu kepada siapa?
Tanyalah kepada ulama - ulama. Jika mau mengetahui arti secara bahasa tanya ulama tafsir.

Hal tersebut tujuannya yaitu supaya tidak terjadi pergeseran makna dari makna yang sebetunya yang sesuai dengan kitab suci umat islam yaitu Al qur'an dan hadist.

Supaya lebih mudah, disini saya hanya ingin memberikan perihal arti kafir, sederhana sekali arti kafir itu yaitu orang non muslim.
Baik itu dari awal memang bukan beragama islam atau sebelumnya pernah beragama islam.

Kenapa demikian alasannya orang non muslim tidak beriman kepada Alloh yang Esa dan Kepada Muhammad sebagai Rosululloh.

Istilah mudahnya  orang kafir itu ya orang non muslim.

“Kafir yaitu siapa saja yang tidak beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad SAW, atau siapa saja yang mengingkari pedoman apa pun yang diketahui secara niscaya berasal dari Islam (seperti wajibnya sholat, haramnya zina, dll), atau yang merendahkan kedudukan Allah dan risalah Islam.” (man laa yu`minu billahi wa laa bi muhammadin rasulillah aw man yunkira aa huma ma’lumun minal islam aw yantaqishu min maqaamillah ta’ala aw ar risalah). (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha,`hlm. 268).

“Kafir yaitu siapa saja orang yang tidak beriman kepada keesaan Allah, atau tidak beriman kepada kenabian Muhammad SAW, atau tidak beriman kepada Syariah Islam, atau tidak beriman kepada ketiga-tiganya.” (lam yu`min bil-wihdaniyyah aw an nubuwwah aw asy syari’ah aw bi-tsalatsatiha). (Kamus Al Mu’jam Al Wasith, Juz II hlm. 891).

“[Kafir yaitu orang yang] mendustakan (tidak beriman) kepada Nabi Muhammad SAW mengenai apa-apa yang secara niscaya termasuk agama Islam.” (takdziib an nabi SAW –na’uudzu billah– mimma ja`a min ad diin bidh dharuurah). (Musti Sayyid ‘Amim Al Ihsan Al Barkati, At Ta’rifat Al Fiqhiyyah, hlm. 183).

Lalu pertanyaan selanjutnya mungkin ada yang bertanya begini "bagaimana perilaku kita terhadap orang kafir.?"

Dari Segi Sikap Keyakikan
Dari segi keyakinan, maka untukmulah agamamu, untukalah agamaku.
Jangan dicampur adukan.

Sikap Ahlak
Jika dari perilaku ahlak maka jangan saling menganggu.


Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Warohmatullohi wabarokaatuh
Buat lebih berguna, kongsi:
close