Shalat Hari Raya Idul Adha

Idul Fitri yang jatuh sempurna pada 1 Syawal. Hari Raya Idul Adha dikenal juga dengan Idul Qurban alasannya pada lebaran ini umat Islam yang bisa disunnahkan untuk ber-kurban. Ia juga dikenal dengan Iduladha alasannya bertepatan dengan bulan haji.

DAFTAR ISI

DEFINISI SHALAT IDUL ADHA

Shalat Idul Adha yakni shalat yang diadakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan ibadah haji di Makkah Al-Mukarramah dan kerena itu disebut juga dengan Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban kerena disunnahkan berkurban bagi yang mampu.

DALIL DASAR IDUL ADHA

- QS Al-Kautsar :2 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ berdasarkan sebagian ulama tafsir, shalat yang dimaksud yakni shalat hari raya.

- Hadits Bukhari dan Muslim
أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ : أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ . قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا .

Artinya: Ummu Atiyyah berkata: Rasulullah menyuruh kami perempuan untuk keluar di Idul Fitri dan Idul Adha. Baik perempuan yang gres balig, wanit` sedang haid dan perempuan perawan. Sementara orang yang haid dipisahkan dari (tempat) shalat. Agar mereka sanggup menyaksikan kebaikan dan doa umat Islam." Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, ada di antara kami yang tidak memiliki jilbab." Beliau mengatakan, "Sebaiknya saudara perempuannya memberinya jilbab."

- Hadits sahih dalam kitab Sahihul Jamik {أفضل أيام الدنيا أيام العشر
Artinya: Sebaik-baik hari dunia yakni hari kesepuluh

- Hadits sahih berdasarkan Tirmidzi riwayat ahlussunan: {أفضل الأيام عند الله يوم النحر ثم يوم القَرّ
Artinya: Hari paling utama di sisi Allah yakni hari raya Qurban lalu hari Qarr atau hari kesebelas Dzulhijjah.


HUKUM SHALAT IDUL ADHA

Shalat Idul Adha hukumnya sunnah. Ia merupakan kepingan penting dari perayaan hari raya Idul Adha.

TATA CARA SHALAT DAN KHUTBAH IDUL ADHA
Tatacara shalat idul adha tidak berbeda dengan shalat idul Adha sbb:

NIAT SHALAT IDUL ADHA

Niat shalat Idul Adha sebagai imam dan makmum sbb:

Sebagai imam: أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين إماما للة تعالي
Ushalli sunna idil adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala

Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam alasannya Allah.

Sebagai makmum: أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين مأموما للة تعالي
Ushalli sunna idil adha rak'ataini makmuman lillahi ta'ala

Artinya: Niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum alasannya Allah.

TATA CARA SHALAT IDUL ADHA

Shalat sunnah idul adha terdiri dari 2 (dua) rokaat. Rokaat pertama diawali dengan takbirotul ihrom ditambah 7x takbir. Sedangkan rakaat kedua 5 (lima) kali takbir. Lebih detailnya sbb:

Bacaan Rakaat pertama:

(a) Baca takbirotul ihram (takbir permulaan shalat) dengan niat shalat idul adha.
(b) Membaca doa iftitah
(c) Membaca takbir 7 (tujuh) kali (selain takbirotul ihram)
(d) Membaca Al-Fatihah
(d) Membaca surat Al-Quran menyerupai Al-A'la

Rakaat kedua:

(a) Membaca takbir 5 (lima) kali.
(b) Membaca Al-Fatihah
(c) Membaca surat Al-Quran menyerupai Al-Ghasyiyah.

Setelah sujud rakaat kedua, diikuti dengan tahiyat (tasyahud) akhir dan diakhiri dengan salam.

Prosesi berikutnya yakni khutbah Idul Adha, kepingan ini khusus untuk khatib Idul Fitri.

BACAAN TIAP TAKBIR SHALAT IDUL ADHA

Setiap takbir ketika shalat Idul Adha baik rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih yaitu:

سُبْحَانَ اللهْ وَالْحَمْدُ لِلهْ وَلآ اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَاللهُ اَكْبَرْ
SubhanAllah walhamdulillah walailaha illAllah wAllahu Akbar

Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.

TATACARA KHUTBAH IDUL ADHA

Khutbah Idul Adha terbagi dua yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua. Di antara dua khutbah biasanya dipisah dengan duduk sebentar.

Tata cara khutbah: (a) Membaca takbir 9 (sembilan) kali terus menerus pada khutbah pertama; (b) membaca takbir 5 (lima) kali secara terus menerus (tanpa dipisah) di rakaat kedua selain takbir untuk berdiri.

Adapun selain bacaan takbir, semuanya sama dengan khutbah Jum'at dalam segi rukunnya.

TEKS BACAAN TAKBIR LEBARAN IDUL ADHA

Teks bacaan takbir untuk lebaran Idul Adha yakni sbb:
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد الله أكبر كبيراً والحمد لله كثيراً وسبحان الله بكرة وأصيلاً، لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده

HUKUM DAN WAKTU SUNNAH MEMBACA TAKBIR LEBARAN IDUL ADHA

Tabir yang dibaca ketika hari raya Idul Adha dan hari tasyriq ada 2 (dua) macam yaitu takbir mutlak/mursal dan takbir muqoyyad. Takbir mutlak/mursal disunnahkan dibaca baik pada hari raya Idul Adha maupun Idul Adha. Sedangkan takbir muqayyad khusus dibaca pada Idul Adha saja.

Takbir mursal/mutlak yakni takbir yang membacanya tidak terika oleh waktu atau tempat. Ia boleh dibaca di rumah, masjid, jalan, siang dan malam, dll.

Sedangkan tabir muqoyyad yakni takbir yang dibaca sebelum atau setelah shalat.

Waktu sunnah membaca takbir muqayyad yakni semenjak hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah hingga waktu Ashar dari hari tasyriq pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Waktu sunnah membaca takbir muqayyad yang disyariatkan yakni sebagai berikut:

a) Sebelum shalat idul adha
b) Sebelum shalat wajib 5 waktu baik yang sempurna waktu (ada') atau qadha.
c) Sebelum shalat sunnah rawatib,
d) Sebelum shalat sunnah mutlak,
e) Sebelum shalat jenazah.

SUNNAH TIDAK MAKAN SEBELUM SHALAT IDUL ADHA

Pada hari raya Idul Adha, hukumnya sunnah bagi setiap muslim untuk tidak makan hingga selesai shalat Idul Adha. Ini merupakan kebalikan dari Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum berangkat ke masjid untuk shalat. Berdasarkan pada hadits riwayat Ahmad no. 22984

عن عبد الله بن بريدة، عن أبيه قال: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ، وَلَا يَأْكُلُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya ia berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak keluar pagi pada hari Idul Fitri sehingga dia makan, dan dia tidak makan pada hari Idul Adha sehingga dia pulang (dari shalatnya) lalu memakan daging kurbannya"

-------------
REFERENSI

- Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari
- Ibnu Syaraf An-Nawawi dalam Al-Majmuk Syarah Muhadzdzab
- Subulussalam
- Al Ghazi dalam Fathul Qorib Al-Mujib.
Sumber https://www.alkhoirot.net
Buat lebih berguna, kongsi:
close